Sabtu, 14 Maret 2009

Betulkah cemburu tanda cinta? ataukah sekedar rasa?

Perasaan cemburu sebetulnya merupakan alarm untuk mempertahankan hubungan kita dari gangguan pihak ketiga. Namun, cemburu bisa jadi berbahaya bila kita tidak dapat mengendalikan perasaan, menjadi curiga berlebihan dan menunjukkan perilaku posesif ke pacar kita yang buntut-buntutnya malah bikin kita kehilangan pasangan. Makanya, kita perlu belajar bagaimana mewaspadai dan mengelola rasa cemburu supaya tidak menjadi bumerang bagi kelangsungan hubungan kita dengan orang yang kita cintai dan membuat kita menjadi korban. Ketika kita mendapati bahwa pacar kita tiba-tiba tertarik pada orang lain, perasaan kita mungkin jadi campur aduk enggak karuan. Sedih, takut, dan marah, atau bisa juga jadi enggak pede, sakit hati bahkan ingin mengamuk. Apabila rasa cemburu kita tidak dapat dikendalikan, mungkin tanpa alasan yang jelas kita akan melabrak dan menuduhnya telah berselingkuh. Selanjutnya kita akan terobsesi dan mulai mencari-cari alasan untuk terus melemparkan tuduhan kepadanya. Kita jadi bereaksi berlebihan terhadap hal yang seharusnya tidak menjadi masalah, bikin keributan di depan umum, dan ujung-ujungnya kita jadi melakukan tindak kekerasan.Rasa cemburu yang berlebihan dan tidak terkendali ini jelas merupakan tanda dari rendahnya rasa pede kita. Mungkin kita merasa harus memiliki dan menguasai pacar kita karena kita cemas kita tidak bisa bikin orang lain suka pada diri kita. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Cemburu yang tidak masuk akal akan membuat kita kehilangan orang itu. Memang sangat wajar bahwa suatu saat kita merasa cemburu terhadap orang yang kita cintai. Ketika kita merasa bahwa hubungan kita terancam, sangat manusiawi bila kita merasa harus bersikap protektif. Namun, terutama di kalangan para remaja yang baru saja merasakan berpacaran, kita sering tidak tahu bagaimana harus mengelola perasaan ini. Sebagian dari kita menolak perasaan ini dan berusaha untuk tidak merasakannya karena berpendapat bahwa cemburu merupakan perasaan negatif dan berhubungan erat dengan rasa marah, tidak percaya diri dan posesif. Padahal sebetulnya, mengakui rasa cemburu yang timbul itu justru dapat membantu kita mendekatkan diri dengan pasangan kita. Pada saat kita merasa bahwa pacar kita punya perhatian khusus kepada orang lain, dan rasa cemburu mulai terbersit di hati kita, jangan panik. Kita bisa mengelola dan mengendalikan perasaan itu supaya tidak sampai membakar hati kita. Berikut ini adalah cara-cara mengontrol perasaan kita: Ingatlah bahwa rasa cemburu lebih berkaitan dengan hal-hal yang mungkin akan terjadi, dan bukan apa yang sedang terjadi. Sadarilah bahwa menuduh pacarmu berselingkuh tanpa alasan yang jelas akan merusak hubunganmu dengannya. Jangan terus-menerus memikirkan perasaan cemburumu tadi karena itu hanya akan membuatnya semakin kuat. Untuk itu, coba hilangkan dari pikiranmu hal-hal yang bisa membangkitkan kembali rasa cemburumu. Setelah perasaan yang berkecamuk tadi mereda, kita bisa mulai berpikir. Langkah berikutnya adalah bertanya pada diri sendiri, ada enggak, sih, alasan yang jelas mengapa kita harus cemburu? Apakah betul dia tertarik pada orang itu? Atau, apakah dia sudah pernah berbuat sesuatu yang bikin kamu ragu-ragu untuk mempercayainya? Misalnya, apakah dia pernah berbohong atau pernah punya sejarah berselingkuh sebelumnya? Setelah kamu yakin bahwa kamu memang enggak mengada-ada dan bahwa kecurigaanmu memang beralasan, jangan langsung melabraknya ketika hati kita sedang panas. Tenangkan dirimu, kemudian bicarakan hal ini kepadanya dengan kepala dingin. Siapa tahu ternyata ada kesalahpahaman. Kita sudah cemburu setengah mati padahal tidak ada apa-apa, dan bahkan pacar kita enggak merasa bahwa kamu cemburu. Komunikasi akan membuat semua masalah menjadi jelas sehingga tidak membuatmu menjadi korban rasa cemburu yang dapat melukai perasaanmu atau orang lain. Dengan membicarakan masalah ini secara tenang dan terbuka dengan pacar, kita malah mungkin bisa menyadari bahwa ternyata ada masalah dengan hubungan dan dengan demikian bisa mulai mengatasinya. Ingatlah selalu bahwa dalam suatu hubungan, baik pacaran maupun perkawinan nantinya, akan selalu ada masalah yang timbul. Kekuatan hubungan akan teruji sekaligus terasah dari bagaimana kita menyelesaikan masalah dengan pasangan kita. Dengan makin kuat dan eratnya pertalian kasih sayang, kita bisa membicarakan apa pun dengan pacar kita, termasuk rasa takut bahwa suatu saat ada yang akan "menggusur" tempat kita. Namun sayangnya, memang ada orang yang memang tidak bisa dipercaya. Kalau hubungan sudah mencapai suatu titik di mana kita tidak bisa lagi mempercayai sang pacar, kita perlu memahami kembali nilai-nilai mengenai kepercayaan terhadap orang lain. Kalau kita sudah berusaha keras tapi memang dia berselingkuh, suka berbohong, dan tidak bisa dipercaya, mungkin kita perlu segera memutuskan hubungan. Cari orang lain yang bisa menghargai kamu dan layak mendapatkan kepercayaanmu. Selain itu, kita juga perlu mengevaluasi rasa percaya diri kita. Ingatlah bahwa rasa cemburu yang paling parah bermula dari rasa ketakutan bahwa kamu tidak cukup layak bagi orang yang kamu cintai setengah mati. Mungkin selama ini kita pacaran dengan jenis orang yang bikin kita enggak pede. Misalnya, pacar kita artis yang banyak banget penggemarnya. Untuk pacaran dengan selebriti memang perlu mental baja dan rasa percaya diri yang tinggi. Kalau kita bukan jenis orang yang seperti itu, apalagi kalau kita orangnya gampang merasa minder, wah, bisa cape sendiri karena makan hati. Masa pacaran memang seharusnya dipergunakan untuk menjajaki diri kita dan mencari pasangan seperti apa yang cocok untuk kita. Lebih baik pacaran dengan orang yang kita anggap sejajar, daripada dengan seseorang yang kita puja bagaikan malaikat. Dengan begitu, kita akan merasa nyaman dan bisa tampil apa adanya, dan tidak terus-menerus dibayangi ketakutan akan kehilangan dia. Kalau kita yang dicemburui habis-habisan ?Bagaimana bila ternyata kita yang jadi korban perasaan cemburu pacar kita? Sama seperti bila kita yang merasa cemburu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi diri sendiri. Apakah ada tindakan kita yang menyalahi komitmen pacaran kita? Apakah kita memang suka mancing-mancing bikin pacar cemburu? Walau ada pendapat yang bilang bahwa untuk mengetes rasa cinta, kadang-kadang pacar perlu dibikin cemburu, saya pribadi enggak menganjurkan hal itu. Menguji kekuatan hubungan lebih baik dilakukan dengan memecahkan masalah yang timbul di antara pasangan, bukan dengan bikin-bikin masalah yang sebetulnya tidak ada. Kalau kita merasa bahwa kita biasa saja, sedangkan kecemburuan pacar kita yang terasa berlebihan, apalagi sampai bikin kamu terkekang dan tersiksa karena tidak bisa bergaul dengan orang lain selain dengan pacar, kita perlu meninjau kembali hubungan itu. Ingat apa yang sudah kita bicarakan minggu lalu, bahwa rasa cemburu yang berlebihan merupakan salah satu bentuk kekerasan emosional dan tidak mustahil akan dibarengi dengan kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Dalam hal ini, cemburu bukan tanda cinta, ini adalah bentuk kontrol agar kita mematuhi semua kemauannya. Hubungan semacam ini sebaiknya segera diakhiri. Enggak ada gunanya meneruskan hubungan yang potensial menghancurkan diri dan masa depanmu. Kamu terlalu berharga untuk diperlakukan semena-mena seperti itu. Lebih baik cari orang lain yang mencintai dan menghargaimu, sehingga kamu merasa nyaman bersama dengannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar